Edukasi Pengenalan dini Hipertensi dan Stroke
- Category: Berita
- Date: 29-04-2022
“Dalam menyukseskan program bkkbn yakni
Indonesia Ramah Lansia (IRL) dalam Sekolah Lansia Tangguh (SELANTANG), posyandu
bongso jombang berkerja sama dengan Rumah Sakit Kristen Mojowarno untuk
mengedukasi pengenalan dini terhadap hipertensi dan stroke kepada masyarakat
lansia.”
Hipertensi
atau tekanan darah tinggi biasanya juga sering disebut sebagai The Silent
Killer, karena sering kali penderita hipertensi tidak memiliki keluhan. Maka
pentingnya untuk melakukan cek kesehatan secara rutin. Tekanan darah dikatakan
normal pada 120/80 mmHg.
“Hipertensi
tidak dapat disembuhkan, namun dapat diobati atau dikendalikan sehingga tidak
menyebabkan ke komplikasi penyakit lain. Selain itu juga dapat di cegah. “, Dokter Yosa, dokter umum Rumah Sakit
Kristen Mojowarno, Sabtu (23/04).
Dalam
wawancara dengan dokter umum Rumah Sakit Kristen Mojowarno, dokter Yosa
memberikan langkah – langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat
yakni dengan melakukan langkah – langkah CERDIK (Cek kesehatan secara rutin,
Enyahlan asap rokok atau hindari asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet
seimbang, Kelola stres). Dan bagi masyarakat yang didiagnosis memiliki
hipertensi, masyarakat tidak perlu khawatir. Langkah – langkah yang dapat dilakukan
untuk dapat mengendalikan hipertensi yakni dengan melakukan PATUH ( Periksa
kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter; Atasi penyakit dengan
pengobatan yang tepat dan teratur; Tetap diet dengan gizi seimbang; Upayakan
aktifitas fisik dengan aman; Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik
lainnya). Selain itu juga masyarakat dapat mengatur pola makan diantaranya
adalah :
1. Mulai
dari batasi konsumsi gula dengan < 50 gram (4 sdm/hari)
2. Batasi
penggunaan garam dengan <5 gram (1 sdt/hari), batasi makanan olahan dan
cepat saji.
3. Batasi
konsumsi daging berlemak dan penggunaan minyak goreng (<5 sendok makan
perhari). Makan ikan sedikitnya 3 kali perminggu.
4. Konsumsi
buah – buahan dan sayuran dengan 5 porsi (400 – 500 gram) buah – buahan dan
sayuran perhari (1 porsi setara dengan 1 buah jeruk, apel, mangga, pisang, atau
3 sendok makan sayur yang sudah dimasak).
Awal
dari tekanan darah tinggi yakni dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi
penyakit yang salah satunya adalah stroke. Faktor penyebab dari stroke
diantaranya adalah tingginya tekanan darah atau hipertensi, kebiasaan merokok,
mengidap penyakit jantung, genetik, obesitas, kolestrol tinggi yang tak
kerkontrol, mengidap diabetes, usia, dan gender.
Pasien
dengan diagnosis stroke dapat diobati dengan melakukan kontrol ke dokter serta
melakukan program fisioterapi secara rutin. Sehingga pasien dapat melakukan
aktifitas sehari – hari secara mandiri dengan keterbatasan gerak yang dimiliki
serta tidak bergantung dengan orang
lain.
“Wajib
melakukan kontrol ke dokter serta melakukan program fisioterapi secara rutin
bagi penderita stroke, karena program fisioterapi bagi pasien stroke itu
berkelanjutan. Selain itu pentingnya juga kerjasama keluarga dalam mendampingi
serta memberikan pikiran – pikiran positif”, Bu Yanti, kepala Fisioterapi Rumah
Sakit Kristen Mojowarno.
Selain
melakukan program fisioterapi secara rutin, pasien stroke juga wajib melakukan
latihan – latihan fisioterapi dari rumah sakit untuk diterapkan dalam kegiatan
sehari – hari. Sehingga perkembangan yang didapatkan dalam latihan program
fisioterapi dapat memberikan dampak yang signifikan serta masimal dalam proses
penyembuhan.
Bu
yanti selaku kepala fisioterapi Rumah Sakit Kristen Mojowarno membagikan beberapa
hal yang perlu diperhatikan bagi penderita stroke yakni :
1. Kondisi
tensi harus tetap stabil. Selain mengkonsumsi obat secara rutin yang diberikan
oleh dokter, dapat juga diimbangi dengan mengubah menjadi pola hidup sehat.
2. Aktifitas
yang dapa dilakukan pasien yakni menyesuaikan, sesuai toleransi pasien.
Prinsipnya pasien tidak boleh pasif juga tidak boleh terlalu aktif . sehingga
ketika kondisi stabil, pasien harus melakukan latihan – latihan yang sudah di
berikan oleh fisioterapi.
Salah
satu upaya pemerintah untuk mengurangi tingkat prevelansi tinggi terhadap masyarakat
terkena hipertensi, salah satunya melalui program bkkbn mengenai Sekolah Lansia
Tangguh (SeLanTang). 20 April 2022 bersama dengan posyandu Bongso – Jombang dan
berkerja sama dengan Rumah Sakit Kristen Mojowarno menyukseskan program
tersebut dengan memberikan edukasi pengenalan dini mengenai hipertensi dan
stroke kepada masyarakat lansia.
Pak
Bowo selaku ketua dari Sekolah Lansia Tangguh (SELANTANG) Bongso – Jombang
mengungkapkan pentingnya edukasi pengenalan dini kepada masyarakat terutama
lansia mengenai gejala – gejala hipertensi dan menekan penyebab resiko
terjadinya stroke. Harapan dari ketua Sekolah Lansia Tangguh disini yakni
kedepannya adalah edukasi – edukasi seperti hipertensi dan stroke ini dapat
terus dilakukan secara rutin, sehingga masyarakat dapat lebih lagi peduli
mengenai kesehatan terutama bagi para lansia.
“Penting
ya adanya edukasi seperti ini, apalagi kalau dilakukan secara rutin malah lebih
bagus. jadi seandainya kita mengalami seperti itu maka kita sudah bisa mandiri.
Sehingga nantinya kita tidak tergantung kepada orang lain. Sehingga kita bisa
berupaya sendiri dan bisa lebih lagi menjaga kesehatan”, Pak Bowo ketua Sekolah
Lansia Tangguh (SELANTANG) Bongso – Jombang, Rabu (20/04).